Skip to main content

Soimah Nangis Akui Sempat Benci Ibunya Sendiri Gegara 1 Hal, Kini Sadar Didikan Orang Tuanya


Soimah mendadak menangis saat bongkar penyesalan mendalamnya di masa lalu.

Siapa sangka Soimah dulu sempat benci pada ibunya sendiri gegara satu hal.

Pengakuan pesinden kondang yang benci terhadap ibunya sendiri ini pun sontak bikin syok.

Hal itu diungkapkan Soimah saat tampil di salah satu acara TV di stasiun swasta.

Momen ini lalu dibagikan ulang akun Instagram @insta_julid, Rabu (2/11/2022).

Pada video tersebut, Soimah terang-terangan mengaku sempat membenci sang ibu saat masih kecil.

Tepatnya saat dirinya masih duduk di bangku SD hingga SMP.

"Waktu itu saya sempat benci sama ibu saya waktu saya kecil."

"SD, SMP, saya sempat benci sama ibu saya," ungkap Soimah.

Pesinden kondang ini mengaku banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya saat itu sampai dirinya benci dengan sang ibu.

Hal itu dikarenakan kondisi Soimah yang harus bekerja dan tak boleh bermain dengan teman-temannya di usianya yang masih kecil.

Pasalnya Soimah sudah banting tulang sejak kecil demi membantu meringankan kondisi keuangan keluarganya.

Istri Koko itu pun tak kuasa menahan tangisnya lagi saat membongkar pengakuannya tersebut.

"Kenapa saya diperlakukan seperti ini? Kenapa saya tidak seperti teman-teman yang lain? Bermain."

"Kenapa saya harus bekerja? Kenapa saya mau berangkat ekstrakurikuler aja enggak boleh?"

"Kenapa sekolah enggak penting menurut ibu saya?" ujar Soimah sambil menangis.

Meski sempat membenci sang ibu, Soimah kini akhirnya mulai menyadari soal didikan orang tua pada dirinya.

Dari didikan sang ibu, Soimah mengaku bisa menjadi pesinden kondang seperti sekarang ini.

Sontak pengakuan Soimah tersebut langsung dibanjiri komentar dari para netizen.

Tak disangka, banyak netizen yang mengalami hal serupa seperti Soimah dulu.

"Kayak ibukku persis," tulis akun @siscaadika_.

"Sama mbak.. Sejak SD ndak kerja ndak makan.. Sekolah d sponsori orang Amerika," tulis akun @liamuliafi.

"Sama kayak aku dan mamak. Dari umur 5 tahun aku kerja, tapi aku gak pernah marah atau sakit hati sama mamak," tulis akun @eka_keket92.

"Sama, dulu sempat iri sama teman-teman yg malming keluar main. Saya malah disuruh jaga toko. Alhamdulilah, sekarang saya tau alasannya," tulis akun @ratih.ani.


Mengutip Kompas.com, perjalanan karier Soimah menjadi terkenal tidaklah mudah.

Bahkan Soimah harus melakukan pekerjaan kasar demi membantu perekonomian keluarga.

Soimah sendiri tidak pernah malu dengan asalnya yang dari desa.

Salah satu alasan Soimah tidak pernah malu dengan dirinya yang berasal dari desa adalah karena keluarga, terutama orang tua.

"Mungkin yang pertama dulu karena tiap hari itu hidungnya selalu mencium bau amis, nyium bau ikan, itu senang banget," kata dia.

"Yang kedua saya ingat masa lalu aja, masa prihatin saya, orang tua ngasih makan dengan rezeki jadi nelayan," ujar Soimah lagi.

Itu sebabnya sampai saat ini, Soimah tidak pernah melupakan perjuangan orang tua yang rela menjadi nelayan demi menghidupi keluarga.

"Untuk ngeleng-ngeleng (mengingat) lah, bahwa orang tua saya ngasih makan saya hasil dari (jual) ikan," kata Soimah.

Sangat berbeda dengan anak kecil pada umumnya yang masih ingin bermain, Soimah harus membantu keluarga dengan berjualan ikan dan es balok.

"Setiap hari tangan saya ini selalu bersentuhan dengan ikan, es balok, garam."

"Terus alang-alang, daun kelapa buat alas, batang kelapa, kayu-kayu untuk ngasap ikan," kenangnya.

Tanpa mengeluh, keseharian ini Soimah lakoni tiap hari sampai membuat tangan kecilnya saat itu menjadi kasar.

"Pokoknya pekerjaan yang membuat tangan kasarlah dari SD sampai SMP," tuturnya, saat live Instagram di Instagram @arcana.putu, Jumat (22/5/2020).

Meski telah mendulang kesuksesan saat ini, Soimah tetap rendah hati karena ia pernah merasakan pedihnya hidup susah yang penuh perjuangan.

"Saya pikirnya tetap berkesenian toh kalau enggak laku balik ke kampung."

"Saya mau yang praktis tidak diribetkan bakal laku atau tidak," kata Soimah.

Sumber : tribunnews.com

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar