Skip to main content

Tak Cuma Kentut, Wanita Ini Juga Jual Keringatnya dengan Harga Fantastis


Ingat wanita yang menghasilkan banyak uang dengan menjual kentutnya sendiri di toples? Nah, Anda akan senang mengetahui dia kembali hanya saja kali ini dia malah memutuskan untuk menjual keringat dari dadanya.

Meskipun pernah membuat koleksi dari toples kentutnya tahun lalu, Steph Matto dari Connecticut, Amerika Serikat, harus mengumumkan pensiun dini setelah dia dirawat di rumah sakit karena diet yang dia ikuti.

Wanita yang memproklamirkan diri sebagai 'fartrepreneur' ini sebelumnya memilih untuk diet tinggi serat, hidup dari kacang-kacangan dan telur, yang tidak berdampak terlalu baik pada bagian dalam dirinya dan menyebabkan dia mengalami nyeri dada yang disebabkan oleh kelebihan gas.

Meski begitu mantan bintang reality berusia 31 tahun itu menghasilkan hingga $ 1.000 atau Rp 14juta per toples kentut. Tetapi sebelum Anda mulai merasa terlalu kasihan padanya, Steph telah pulih sepenuhnya dan sekarang menjual keringat di dadanya.

Steph, yang sebelumnya muncul di 90 Day Fiancé, mengklaim menyiapkan toples untuk para penggemarnya hanya membutuhkan waktu 15 menit. Wanita yang juga influencer media sosial itu menghabiskan hingga empat jam sehari bersantai di tepi kolam tamannya untuk mendapatkan tingkat keringat yang diinginkan.

Jika matahari bersinar terik, dia mengaku bisa mengisi 10 botol toples keringat hanya dalam satu hari, yang kemudian dijual seharga $ 500 per toples atau setara dengan Rp 7 juta.

"Saya suka duduk di tepi kolam renang tetapi juga kerja keras, jangan tertipu," kata Steph kepada Jam Press.

Duduk lama di bawah sinar matahari


"Kadang-kadang dapat bervariasi berapa lama [untuk mengisi toples] karena itu tergantung pada beberapa faktor ilmiah, terutama panas, gerakan, dan seberapa terhidrasi saya. Saya mencoba untuk minum banyak air dan duduk di bawah sinar matahari langsung sebanyak yang saya bisa,” ujarnya.

"Saya suka menyebut diri saya pohon maple manusia dan tubuh mengeluarkan keringat saya saya duduk di sana dan mengumpulkan keringat saya dengan cara yang sama seperti pohon maple."

Sekali lagi, usaha bisnisnya yang tidak biasa disertai dengan serangkaian risiko, dan duduk di bawah sinar matahari terlalu lama tentu saja tidak baik untuk kesehatan seseorang.

Tapi Steph mengatakan dia mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi dirinya sendiri. 

"Saya juga mencoba untuk berlatih kerajinan ini seaman mungkin dengan pelembab SPF yang tepat, namun setelah minggu lalu saya telah belajar bahwa SPF 30 sederhana,” 

"Dengan keringat, saya ingin melakukan sesuatu dengan benar. Saya ingin menjadi pintar, memulai dengan lambat dan memiliki pertumbuhan berkelanjutan yang tidak membebani tubuh saya."

Berkeringat Jadi Tanda Kalori Terbakar? Ini Penjelasannya Menurut Ahli


Saat melakukan olahraga, tubuh kerap mengeluarkan keringat seolah Anda baru saja melewati sesi pembakaran kalori yang begitu luar biasa. Namun, apakah benar keringat menjadi tanda kalori telah terbakar?

Dalam hal ini, penting untuk memahami terlebih dahulu tujuan berkeringat itu sendiri. Ternyata, tubuh berkeringat bukan untuk membakar kalori lho.

"Berkeringat adalah cara kita untuk mendinginkan tubuh selama berolahraga atau saat tubuh sedang berada pada suhu yang panas," ujar profesor departemen fisiologi di University of Kentucky College of Medicine, Thad E Wilson dikutip Health, Senin (27/12/2021).

Wilson menjelaskan, meskipun sulit dipercaya terutama ketika Anda sedang melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi, namun olahraga sebenarnya tidak merangsang keluarnya keringat.

Sebaliknya, olahraga sebenarnya memicu peningkatan suhu internal, yang bisa memberitahu tubuh bahwa sudah waktunya untuk berkeringat dan mendinginkan diri.

"Sehingga sebenarnya, banyaknya keringat bukan berarti Anda telah membakar lebih banyak kalori. Pada dasarnya, keringat tidak berpengaruh pada seberapa banyak kalori yang terbakar," kata Wilson.

"Sejumlah energi memang berperan dalam proses berkeringat, namun tidak cukup untuk membuat perbedaan yang besar untuk berat badan," tambahnya.

Hal tersebut pun selaras dengan ungkapan personal trainer, Gabby Berkow. Gabby mengungkapkan bahwa keringat hanyalah indikasi bahwa tubuh kehilangan air, bukan lemak.

"Aktivitas fisik pada umumnya membakar kalori. Semakin intens Anda menggunakan kelompok otot besar, semakin banyak kalori yang akan dibakar oleh tubuh, maka panas dalam tubuh juga semakin banyak yang kemudian menjadi keringat," kata Wilson.

Jadi dapat dikatakan bahwa berkeringat saja tidak berarti ada kalori yang terbakar. Pembakaran kalori sendiri dinilai paling signifikan saat latihan aerobik atau latihan beban.

"Namun jika Anda sudah latihan beban namun tidak mengeluarkan banyak keringat, itu bukan berarti Anda tidak berolahraga dengan baik juga. Itu hanya berarti suhu tubuh tidak meningkat begitu banyak," ujar Gabby.

Jadi, banyaknya keringat yang dikeluarkan oleh tubuh bukanlah tolak ukur yang akurat untuk pembakaran kalori.

Mengingat keringat pun bisa dengan mudahnya dikeluarkan oleh tubuh saat Anda mengepel lantai atau bahkan hanya saat berada pada cuaca panas.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar