Skip to main content

Karir TNI Aprilia Manganang Pasca Dinyatakan Pria Tulen, KSAD Tegas, Nasib Pekerjaan Tak Lagi Sama


Aprilia Manganang menjadi sosok yang saat ini sedang hangat dibicarakan.

Atlet timnas voli Indonesia itu diketahui berhasil mengharumkan nama bangsa, dan akhirnya berkarir di TNI.

Karir TNI Aprilia Manganang pasca dinyatakan pria tulen nyata berubah.

KSAD Jenderal Andika secara tegas menyampaikan perubahan pekerjaan sang prajurit.

Mungkinkah Aprilia Manganang pria tulen ini dipecat dari pekerjaan sebagai Prajurit TNI?


Kabar bahagia dirasakan oleh Aprilia Manganang yang sejak awal lahir dinyatakan sebagai seorang perempuan.

Bahkan, ia masuk dalam tim voli putri Timnas Indonesia yang maju ke SEA Games beberapa waktu lalu.

Mantan atlet voli timnas putri Indonesia kini menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasinya.

Kondisi itu terjadi setelah Kepala Staf Angakatan Darat (KSAD) TNI, Jenderal Andika Perkasa mengumumkan penetapannya sebagai cowok yang berwajah ganteng.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (9/3/2021), Andika Perkasa mengatakan bahwa Aprilia Manganang mengalami hipospadia, kelainan saluran kemih atau uretra dan penis.

Berdasarkan keterangan dari Andika, Aprilia Manganang mengalami kelainan hipospadia kategori serius sejak lahir.


Setelah berkarir menjadi prajurit TNI, Aprilia Manganang tercatat sebagai anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Meski status April kini adalah laki-laki, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa memastikan mantan pemain timnas voli putri Indonesia itu akan tetap berkarier di TNI.

April akan diberi beberapa pilihan menjalani tugas baru setelah dia menjalani operasi perbaikan atas kelainan atau hipospadia yang dia alami selama ini.

"Dengan kondisi ini, saya dengan staf akan melakukan evaluasi untuk memberi tugas yang pas," kata Andika saat menyampaikan keterangan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

Andika merasa ikut bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami April.


Andika menjelaskan April direkrut sebagai anggota TNI AD lewat rekrutmen khusus bintara yang berprestasi pada 2016.

Andika mengatakan pemeriksaan medis saat itu memang tidak lengkap.

"Berdasarkan pemeriksaan medis memang sejak dilahirkan adalah laki-laki, tapi kan tahunya setelah kemarin tanggal 3 Februari. Pemeriksaan kesehatan memang saat itu 2016 ada program khusus AD merekrut mereka-mereka yang punya prestasi, dan AD waktu itu memutuskan menerima.

Lagi-lagi saat itu pemeriksaan memang tidak dilakukan selengkap yang kami gelar minggu lalu. Itulah jawaban saya. Oleh karena itu, saya sebagai pimpinan AD saat ini merasa bertanggung jawab membantu dia mendapatkan apa yang seharusnya ditakdirkan pada saat dia dilahirkan," kata Andika.

Dijelaskan Andika, saat pertama kali bertugas April ditempatkan di dinas jasmani.

Namun pada 2018 dia dipindahtugaskan ke Kodam Manado.

"Sejak lulus 2016 dia ditempatkan di Dinas Jasmani di Bandung, tapi mulai 2018 sampai sekarang dia ditempatkan di Kodam Manado.

Dia adalah prajurit yang punya disiplin karena selama dinas sama sekali tidak ada pelanggaran. Orangnya sangat nurut dan saya yakin itu adalah satu attitude ya, kalau kita lihat dia sebelum bergabung TNI ada dia punya prestasi juga menunjukkan orang yang punya komitmen, disiplin, dan selama dinas selalu masuk dinas sesuai jam dan tidak ada perintah yang diberikan kepada dia yang tidak dilakukan," ungkapnya.

Pekerjaannya Baru

Setelah menjalani operasi, April akan diberi pilihan terkait penugasan baru yang mungkin tugas-tugas tersebut lebih kepada penugasan lapangan.

Kemungkinan April akan ditawari untuk menjalankan tugas di bagian perbekalan dan angkutan atau di kesehatan.

"Tergantung passion Aprilia di mana," katanya.

Andika juga menjelaskan tak hanya memberi bantuan berupa operasi recovery atas kelainan hipospadia yang menyebabkan dia mengalami kesalahan penempatan jenis kelamin dari pria menjadi wanita, TNI AD juga memberi bantuan pemberkasan.


Dokumen yang berkaitan dengan status kependudukan dan status kelamin dari Aprilia kata Andika telah disiapkan sepenuhnya untuk kemudian diajukan ke Pengadilan Negeri setempat.

"Kita penuhi semua syarat yang ada di Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan," katanya.

"Kita harap Pengadilan Negeri Tondano akan memberikan dan tetapkan perubahan nama, dari nama sebelumnya kepada nama yang nanti dipilih Aprilia, kemudian perubahan status jenis kelamin," kata dia.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar