Skip to main content

Dapur Ngacir Mandra Viral, Andalannya Jengkol yang Diproses 5 Hari


Komedian Betawi, Mandra membuka rumah makan Dapur Ngacir di Cimanggis, Depok. Antusiasme pengunjung sangat tinggi hingga menuai antrean panjang sehari-hari. Mereka mencari jengkol istimewa di sini!

Berlokasi di Jl. Anang No.7, RW.11, Mekarsari, Kec. Cimanggis, Depok, Mandra membuka rumah makan Betawi bernama Dapur Ngacir sekitar 1 bulan lalu. Ia memanfaatkan halaman rumahnya yang luas sebagai tempat bersantap pengunjung.

Kesan asri dan homey begitu terasa saat mampir ke Dapur Ngacir. Pengunjung bisa menikmati makanan enak di bawah rindangnya pepohonan. Tersedia juga live music yang menghibur waktu santai pengunjung.

Ditemui detikfood di Dapur Ngacir (22/6), Mandra menjelaskan keputusannya membuka usaha rumah makan khas Betawi ini. "Awalnya tujuannya untuk mendidik anak. Anak itu biar ada kesibukan, jangan sibuk sama gadget-nya. Ngurung di kamar," kata Mandra.

Ia melanjutkan, "Dengan kegiatan gini kan dia belajar adaptasi, komunikasi, dan sosialisasi." Tak hanya itu, Mandra juga bantu memberdayakan orang-orang terdekatnya untuk mendapat pekerjaan.

Dapur Ngacir memiliki 4 menu andalan. "Yang istimewa semur jengkol, pecak ikan, gabus pucung, dan sop tangkar. Menu Betawi banyak, tapi yang kita utamakan di sini (menu) itu," ujar Mandra. Ia mengatakan kalau proses masak diawasi sang istri yang memang jago mengolah makanan Betawi.

Semur jengkol diproses 5 hari


Semur jengkol, diakui Mandra, menjadi menu yang paling laris. Dalam sekali masak, ia bahkan bisa mengolah 75 kilogram (kg) jengkol. Proses mengolahnya tak sebentar, butuh waktu sampai 5 hari!

Pertama, proses menyortir jengkol dimana ia dan sang istri hanya memilih jengkol berkualitas bagus. Jika dalam sekali beli ada yang tidak bagus, maka jengkol itu tidak akan dipakai.

"Yang masuk kategori bagus, direndam beberapa hari, baru diangkat, dibersihin lagi, baru direbus," kata Mandra. Setelah direbus, jengkol digeprek.

"Selanjutnya jengkol dimasak, tapi nggak bisa langsung disajikan. Pas udah matang, jengkol diungkap/diperam dulu. Nanti setelah beberapa hari, diolah lagi, baru disajikan," kata Mandra.

Proses pengolahan yang panjang menghasilkan jengkol yang super empuk dan minim bau. Bumbu semur yang manis berempah juga amat meresap. Semur jengkol seharga Rp 50 ribu per porsi ini disajikan dengan taburan bawang goreng.

Menurut Mandra, banyak pengunjung Dapur Ngacir sering kehabisan jengkol karena tiap pengunjung bisa beli lebih dari 1 porsi. "Jengkol kita itu nggak bau. Orang yang tadinya nggak suka, jadi suka. Pas buang air kecil juga, nggak bau," katanya berpromosi.

Sop tangkar dan pecak ikan mas yang mantul


Menu lain yang kami coba, sop tangkar. Jika biasanya kuliner Betawi identik dengan soto tangkar, di Dapur Ngacir namanya sop tangkar. Bedanya, tak ada isian tomat, kentang, dan bihun seperti pada soto tangkar.

Sop tangkar ala Dapur Ngacir hanya fokus pada isian iga sapi. Ukurannya besar-besar dengan tekstur daging berlemak yang sangat empuk. Saking empuknya, daging bahkan bisa lepas dari tulang dengan mudah.

Untuk kuahnya seperti soto tangkar, tapi versi lebih kental. Rasa gurih berempahnya sedikit mengingatkan kami akan gulai dengan jejak minyak yang banyak. Harga menu ini Rp 50 ribu seporsi.

Kalau mau pecak, Dapur Ngacir menawarkan pecak ikan mas berukuran sedang. Harganya juga Rp 50 ribu dengan tampilan menggugah selera.


Di atas pecak ikan mas ada gerusan cabe dan bawang yang royal. Kuahnya merah oranye dengan rasa asam, pedas, dan gurih yang ringan. Perasan jeruk limo menyempurnakan rasanya.

Oh ya, gabus pucung (Rp 50 ribu) juga tersedia di Dapur Ngacir. Ikan yang dipakai adalah potongan bandeng dengan rasa keluak yang tak terlalu kuat. Dominasi rasa gurih agak asin tercecap dari sajian ini.

Antrean pengunjung membludak hingga Mandra ramai dimintai foto bareng. Baca halaman selanjutnya.

Pengunjung membludak hingga antre 2 jam


Mandra mengaku tak menyangka Dapur Ngacir Viral. Peminatnya bahkan datang dari jauh-jauh. "Dari beberapa daerah, sampai Kalimantan, Batam, Sumatera, cuma pengin ngerasain makan jengkol. Dari Brebes, Magelang, dan Madura juga ke sini," katanya.

Mereka juga kerap membawa menu di Dapur Ngacir sebagai oleh-oleh. Saat bersantap juga, para pengunjung ini menantikan kehadiran Mandra. Komedian 58 tahun itu bahkan sampai kewalahan meladeni permintaan foto.

"Kalau di sini, makannya sunah, wajibnya foto (sama saya)," canda Mandra. Ia mengaku beberapa kali sempat hampir pingsan karena dikerubuti pengunjung.

Tia Septiana, anak cantik Mandra yang ikut mengelola Dapur Ngacir mengatakan, waktu antre di sini bisa sampai 2 jam. "Mereka rela antre. Kita udah pahitin, masih lama nih antreannya, gimana. Mereka bilang mau nunggu," kata Tia.

Bahkan lebih parahnya, meski Dapur Ngacir baru buka pukul 11 siang, sejak pagi sudah ada yang datang. "Dari jam 7 sudah ada yang berusaha buka gerbang. Mereka bilang nggak apa-apa, belum dilayanin tapi mau nunggu aja, takut antre," beber Tia.

Karena pengunjung yang membludak ini, makanan di Dapur Ngacir bisa ludes dalam waktu singkat. "Kadang jam 2 siang sudah habis makanannya," pungkas Tia.

Sumber : detik.com

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar