Skip to main content

5 Fakta Jusuf Hamka, Konglomerat yang Viral karena Tampilkan Gaya Hidup Sederhana


Semakin banyaknya crazy rich yang terciduk polisi membawa hikmah lain, terangkatnya The Real Sultan yang sesungguhnya. Salah satunya Jusuf Hamka yang notabene Raja Jalan Tol di Indonesia.

Jusuf menjadi viral lantaran gaya hidupnya yang sederhana. Alih-alih flexing alias memamerkan kekayaan di media sosial, Jusuf memilih ngemper di warung makan sederhana. Siapa Jusuf Hamka sebenarnya?

Mengenal Jusuf Hamka, Konglomerat Indonesia yang Sederhana

1. Bos Jalan Tol Tanah Air


Parents pasti setuju bahwa jalan tol adalah solusi tercepat mencapai tujuan tertentu. Tahukah Anda siapa yang ada di balik jalan super cepat ini?

Adalah Jusuf Hamka, pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada, yang mana perusahaan ini mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia. 

Jusuf ditengarai menangani proyek fantastis di bawah PT CMNP miliknya. Saat ini, PT CMNP sedang mengerjakan proyek Harbour Road 2 di Jakarta senilai Rp 16 triliun dan NS LINK di Bandung yang nilainya mencapai Rp 9 triliun, dengan total Rp 25 triliun.

Adapun ruas jalan tol yang dimiliki Jusuf Hamka diantaranya Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono Cawang - Tanjung Priok, Tol Pelabuhan, Ruas Tol Bogor Outer Ring Road, Jalan Tol Depok Antasari, Tol Soreang – Pasirkoja, Tol Cileunyi - Sumedang – Dawuan, dan Jalan Tol Waru – Juanda.

Saat ini Jusuf menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.

2. Menjadi Mualaf di Usia 24 Tahun


Dikisahkan, Jusuf merupakan seorang mualaf. Pertemuannya dengan Buya Hamka menjadi momentum bagi Jusuf mantap menjadi seorang Muslim. Pada Buya, Jusuf meminta waktu satu hari untuk mengucapkan syahadat.

"Saya bilang besok saya belajar dulu, Buya Hamka bilang, 'Kalau kamu pulang belum muslim tapi kamu niat masuk Islam, kamu kenapa-kenapa, kecelakaan, meninggal sebagai non muslim, dosanya di Buya'.

Oke deh saya masuk Islam, saya baca dua kalimat syahadat," tutur Jusuf dalam kanal YouTube Helmi Yahya Berbicara.

Tiga bulan menjadi seorang mualaf, Jusuf diminta datang menghadiri syukuran yang dibuat Buya di kediamannya. Siapa sangka, pada waktu itu Buya mengangkatnya menjadi anak. Ia bahkan ditugaskan mengharumkan nama Islam.

Alasan lain Jusuf mantap masuk Islam adalah toleransi yang sangat tinggi. Saat itu, Jusuf bermukim di rumah yang berhadapan langsung dengan masjid.

"Depan rumah saya masjid, toanya nyaris ke tempat kami. Waktu itu ibu saya sakit nyaris stroke. Saya kemudian berbicara ke pengurus masjid bilang, 'Pak kyai, ibu saya sakit, ibu saya suka kebangun malam kalau denger suara adzan, boleh enggak bantu saya tolong deh tiga hari dikecilin volumenya sampai ibu saya sembuh, atau nanti saya cari saudaranya kami pindahin'," ungkapnya.

Mendengar permintaaan Jusuf yang kala itu masih bernama Alun, pengurus masjid mengabulkan permintaannya. Pengurus bahkan mengecilkan suara adzan selama tujuh hari hingga ibu Jusuf sembuh.

Kendati menjadi mualaf, Jusuf tidak memaksa istri dan ketiga anaknya mengikuti jejaknya. Hingga akhirnya, istri dan ketiga anaknya memilih menjadi Muslim seperti dirinya.

3. Pengakuan Dosa: Ngemplang Pajak Puluhan Tahun


Menjadi orang kaya kelas kakap di tanah air, Jusuf mengakui dosa baru-baru ini. Faktanya, Jusuf sempat tidak tertib membayar pajak selama 35 tahun lamanya!

Hal ini terungkap kala ia mengikuti acara bincang pajak yang digelar Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu. 'Pengakuan dosa' ini sontak membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani tertawa.

"Saya bawa daftar harta saya (ke Kantor Pelayanan Pajak/KPP). Saya sudah 35 tahun tidak tertib pajak. Ini daftar harta saya, bantuin dong, bagaimana membenarkan ini (melalui tax amnesty)," ujar Jusuf.

Jusuf pun akhirnya mengikuti tax amnesty alias pengampunan pajak jilid pertama. Dalam kesempatan ini, ia menyetorkan pajak senilai Rp 55 miliar setelah melaporkan seluruh harta kekayaannya.

Ia turut menanggapi Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang merupakan kelanjutan tax amnesty jilid pertama. Program yang berlaku pada 1 Januari - 30 Juni 2022 ini diakui Jusuf tak hanya program yang adil, tetapi lebih dari adil bagi para konglomerat.

4. Gemar Memakai Outfit Sederhana


Punya uang tidak berseri, kebiasaan Jusuf yang mengejutkan terungkap. Pada Helmy Yahya, pria 63 tahun ini mengaku enggan mengenakan busana mahal dalam kesehariannya.

"Kalau yang mahal-mahal biasanya badannya gatel ga cocok. Kalau yang murah-murah, emang badan saya badan murahan kali, jadi cocoknya sama kain-kain murah," ujar Jusuf kepada Helmy.

Kala itu, Jusuf membeberkan outfit apa yang dikenakannya. Antara lain jam tangan merek Seiko seharga Rp 2 juta, sepatu merek Pakalolo seharga Rp 300 ribu, baju Lacoste, dan celana jeans yang dibelinya di pasar pinggir jalan 20 tahun lalu.

5. Pilih Makan di Pinggir Jalan


Kesederhanaan Jusuf juga dikagumi warganet usai beberapa kali tertangkap basah makan di pinggir jalan. Tanpa ragu, Jusuf menikmati menu warteg dan berbaur dengan masyarakat setempat.

Menjajal warung kaki lima tampaknya sudah menjadi kegemaran Jusuf Hamka. Termasuk ketika ia mengunjungi sebuah warung nasi uduk dengan semur jengkolnya yang melegenda. Pada satu waktu, Jusuf juga menyempatkan diri mentraktir orang yang makan di sana.

Ia juga pernah terlihat menikmati seporsi nasi campur sederhana di sebuah warteg, lengkap dengan teh panas. Hal ini mungkin tidak terlihat biasa untuk konglomerat sepertinya, tetapi Jusuf sangat menikmatinya.

Tidak hanya sendirian, Jusuf juga kerap mengajak sang istri bersama makan hidangan sederhana di gerobak pinggir jalan.

Dengan kekayaan melimpah, style Jusuf Hamka yang bersahaja patut diteladani ya, Parents. Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua!

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar