Skip to main content

Posting Foto Lesti Kejora Tak Berhijab, Inul Daratista Kenang Masa Lalu Bareng Istri Rizky Billar


Penyanyi dangdut Inul Daratista mengenang perjuangannya dengan Lesti Kejora. Hal ini jauh sebelum Lesty Kejora kenal Rizky Billar.

Kenangan itu dituangkan Inul Daratista melalui postingan foto lawasnya.

Kala itu, Lesti Kejora masih tak berhijab. Bahkan, kala itu sang artis juga belum kenal Rizky Billar.

Rupanya, Inul Daratista mengenang perjuangannya pernah ikut audisi menyanyi bersama Lesti Kejora.

Memang, Inul Daratista merupakan salah satu pedangdut populer Tanah Air.

Namanya sudah melanglang buana di industri musik sejak puluhan tahun lamanya.

Memiliki popularitas tinggi, Inul Daratista diketahui memiliki bayaran fantastis dalam satu kali manggung.

Meski kini punya pamor kuat, tak serta merta membuat Inul lupa akan perjuangannya meraih impian menjadi pedangdut terkenal.

Baru-baru ini, Inul kembali mengenang perjuangannya mengikuti audisi menyanyi, salah satunya saat bersama Lesti Kejora.

Ya, keduanya diketahui memang memiliki hubungan yang cukup erat.

Rupanya, mereka pernah mengikuti ajang pencarian bakat bersama beberapa tahun yang lalu.

“Pas duet lagu masa lalu, (Lesti) umur 14 tahun, audisi di Bandung peserta yang terakhir dan kita udah closing tapi akhirnya tampil juga,” ungkap Inul mengenang perjuangannya dengan Lesti kala itu, dilansir Tribun Style (grup Banjarmasinpost.co.id) dari Instagramnya pada Rabu, 8 Desember 2021.

"Dan akhirnya kita putuskan bersama KAWAL SAMPE MENANG !!!!" imbuhnya.

Inul Daratista tak menyangka, sosok yang dulu masih remaja itu kini sudah menjadi istri orang dan bahkan tengah berbadan dua.

"Bocahe saiki lagi nggembol baby L di hamili suaminyabocahe saiki lagi nggembol baby L di hamili suaminya @rizkybillar," katanya.

Melihat Lesti yang kini sudah sukses sepertinya, membuat Inul berharap agar istri Rizky Billar tersebut tidak melupakan perjuangannya dulu.

"Biarpun jd besar semoga tdk lupa dgn masalalu dr fansbase yg luarbiasa. 
Indosiar yg sdh membesarkan namanya termasuk biang2nya, presiden dangdut kita ibu Harsiwi dan jajarannya juga yg sdh memberinya lagu2 bagus hingga mencuat makin populer, dan juga doa suport dr ke2 orgtuanya. serta team dkk smua." tutur Inul.

"Semoga tetap rendah hati dan tdk lupa dgn lagu yg kita nyanyikan berdua .masalalu. Anak wedok sukses ya nak @lestykejora," tukasnya.


Manfaat Mengenang Masa Lalu

Phsycologi Today melansir bahwa mengenang masa lalu atau nostalgia akan cenderung mengarah pada perasaan yang manis daripada pahit.

Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh:

1. Nostalgia bisa meningkatkan mood kita

Nostalgia memang kerap dipicu oleh emosi negatif seperti kesepian atau kesedihan, tetapi kebanyakan orang melaporkan nostalgia itu sendiri adalah pengalaman yang relatif menyenangkan, yang mengangkat mereka dari kesedihan atau membuatnya lebih kuat.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Association for Pshycology Science menjelaskan bahwa nostalgia diinduksi secara eksperimental, misalnya, dengan meminta orang menulis tentang acara nostalgia.

Hasilnya, peserta nostalgia melaporkan perasaan bahagia, kepuasan, dan keamanan.

“Efek peningkatan mood nostalgia dapat ditingkatkan jika kita fokus pada apa yang telah kita peroleh daripada apa yang telah hilang. Jika kita kehilangan seorang kakek atau nenek tercinta, kita mungkin merenungkan betapa bersyukurnya kita atas momen istimewa yang kita bagi bersama mereka,” tulis Juliana Breines.

"Jika kita merindukan masa muda kita, kita bisa menikmati kenangan itu dengan merencanakan reuni dengan teman-teman lama dan kemudian mengenangnya bersama."

2. Nostalgia membuat hidup terasa lebih bermakna

Pada penelitian yang diterbitkan oleh Elsevier mendapati bahwa nostalgia mungkin merupakan cara yang relatif sehat untuk mengatasi rasa takut akan hidup, karena nostalgia bisa menanamkan gambaran kehidupan yang bernilai dan bermakna besar.

Jamie Arndt dan rekan-rekannya menemukan orang-orang yang bernostalgia menganggap hidup lebih bermakna dan mengurangi pikiran mereka tentang kematian.

Nostalgia bisa sangat berguna untuk mengubah cara kita berpikir tentang kesulitan dari masa lalu.

3. Menghubungkan kita dengan orang lain

Mengenang masala lalu kerap membawa seseorang terhubung dengan hal-hal seperti musik, aroma, dan tempat-tempat yang paling berpengaruh dalam kenangannya.

Lalu, nostalgia juga membawa memori kita pada orang-orang tertentu, seperti teman masa kecil bermain sepak bola dan teman-eman di sekoah dasar.

Penelitian yang dipublikasikan Jurnal of Personality and Social Phsycology menemukan para peserta yang terlibat dalam penelitian saat bernostalgia merasa lebih dicintai dan dilindungi serta merasakan dukungan sosial yang lebih kuat

4. Membuat tubuh kita merasa lebih hangat

Zhou X dan rekan-rekannya menemukan bahwa nostalgia mampu meningkatkan suhu tubuh yang lebih hangat.

Zhou meneliti orang-orang yang mendengarkan music nostalgia dan menemukan tingkat nostalgia yang dipicu oleh musik yang lebih tinggi memprediksi peningkatan kehangatan fisik, dan peserta yang mengingat peristiwa nostalgia atau otobiografi biasa merasakan suhu meningkat.

Penelitian yang dupublikasikan oleh Pubmed ini melakukan penelitian dengan mmerendam tangan beberapa orang ke dalam air es. Tubuh peserta yang bernostalgia menunjukkan toleransinya terhadap suhu dingin selama proses merendam tangan mereka dalam air es.

“Menariknya, para peserta semakin bernostalgia pada hari-hari yang lebih dingin dan di kamar-kamar yang lebih dingin. Nostalgia mungkin berfungsi sebagai fungsi homeostatis, membantu mengatur suhu tubuh,” tulis Zhou.

5. Membuat masa depan terlihat lebih cerah

Mengenang masa lalu tidak membuat kita berpikir kolot dan tidak bisa move on. Alih-alih seperti itu, mengenang masa lalu malah membuat kita lebih optimis dan percaya diri.

“Nostalgia menumbuhkan hubungan sosial, yang kemudian meningkatkan harga diri serta meningkatkan optimisme. Pengalaman nostalgia secara inheren optimis dan melukiskan masa depan yang lebih cerah secara subyektif,” tulis Wing Yee Cheung dalam penelitiannya yang dipublikasikan oleh Sage Journals.

Peserta yang terlibat dalam penelitian ini terbukti lebih banyak menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan optimisme dan melaporkan perasaan lebih optimis tentang masa depan serta lebih positif tentang diri mereka sendiri.

Terutama selama masa-masa sulit, merenungkan saat-saat yang lebih bahagia dapat mengingatkan kita bahwa segala sesuatu memiliki potensi untuk menjadi baik kembali.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar