Skip to main content

Viral Bocah SD Seberangi Sungai dengan Bergelantung di Keranjang, Begini Faktanya


Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan tiga bocah yang masih berpakaian seragam sekolah dasar (SD) menyeberang sungai viral di media sosial.

Tiga anak sekolah menyeberangi sungai dengan bergelantungan di sebuah keranjang, nampak dua bocah perempuan dan satu laki-laki.

Narasi yang beredar jika anak-anak tersebut tengah menyeberang sungai untuk berangkat menuju sekolah.

Video berdurasi 29 detik ini sontak menarik reakzi netizen yang bertanya tentang fasilitas infrastruktur di tempat tinggal para siswa tersebut dan beragam komentar lainnya.

Berdasarkan kabar yang beredar video ini diambil disebuah daerah di Kabupaten Kampar.

Berdasarkan penelusuran Tribunpekanbaru.com, video viral ini diambil di daerah Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri.

Lokasi tempat terjadinya peristiwa ini merupakan perbatasan antara dua desa yakni Desa Kuntu dn Desa Kuntu Darussalam.

Warga Kampar Kiri, Dodi membenarkan adanya aktifitas anak-anak menyeberang melewati sungai.

Sungai yang dilewati anak-anak tersebut bernama Sungai Geringging.

Ia mengatakan sekolah dasar memang berada di seberang.

Menurutnya keranjang tempat bergelantungan para siswa tersebut merupakan keranjang yang umumnya digunakan untuk menyeberangkan tandan buah sawit.

"Ada jalan layak menuju sekolah dari lokasi tersebut, tetapi jika melewati jalan yang layak, yang juga terdapat jembatan perjalanan siswa jadi semakin jauh," katanya.

Dodi menuturkan bahwa lokasi tempat siswa bergelntungan tersebut lokasinya berada di tengah hamparan kebun sawit luas.

"Hamparan kebun sawit ini milik pribadi seorang warga, lokasinya tidak begitu jauh juga dari Lipat Kain," ungkapnya.

Menanggapi adanya video viral tersebut, Kepala Desa Kuntu Darussalam, Maldanis, Kamis (10/6/2021) sore membenarkan tentang adanya peristiwa tersebut.

Ia mengatakan bahwa akses jalan yang layak sebenarnya ada antara kedua desa.

"Namun, lokasi tempat peristiwa tersebut memang jauh. Jika anak sekolah yang tinggal dilokasi itu berjalan kaki ke sekolah jaraknya memang jauh," ungkapnya.

Ia mengatakan disekitar lokasi tempat video tersebut diambil terdapat perumahan pekerja dari perkebunan milik pribadi tersebut.

Kebun tersebut diketahuinya milik pribadi seseorang bernama Aidil Joni.

"Kebunnya luas disitu. Kurang lebih 200 Ha luas kebun tersebut, karena itu tidak mungkin pula rasanya desa membangunkan fasilitas infrastruktur di tanah milik orang pribadi yang hasil kebunnya banyak, bisa marah nanti warga desa," ujarnya.

Ia mengatakan, dirinya bersama Kepala Desa Kuntu sudah menyampaikan kepada pemilik kebun agar membuatkan jembatan.

"Kabarnya udah datang besi untuk membuat jembatan ketempat itu," ungkapnya.

Dirinya berharap pemilik kebun bisa segera membangun jembatan di lokasi.

Bocah SD minta jambu lewat selembar kertas

Patut dipuji, aksi bocah SD minta jambu ke pemiliknya viral di media sosial.

Lewat selembar kertas dengan tulisan tangan bocah SD dengan sopan meminta jambu.

Video bocah SD minta buah jambu inipun viral di media sosial.

Cerita itu pertama kali terungkap pada video TikTok milik @yulia_arsen_mahes, Rabu (12/5/2021).

Di dalam video, terlihat selembar kertas berisi tulisan sang bocah SD itu meminta buah jambu kepada pemiliknya.

Bak surat, kertas itu ditempel di pagar pemilik pohon jambu.

"Permisi saya anak SD. Maaf saya boleh gak minta jambu mawarnya. Ciri: warnanya kuning, bulat, daunnya panjang, baunya harum."

"Kalau sudah, gantung di pagar," tulisan di kertas itu.

Hingga artikel ini tayang, video tersebut sudah ditonton 525,9 ribu orang di TikTok.

Beberapa warganet pun memuji sikap bocah SD yang dinilai sopan.

"So sweet banget adeknya, kalo gini mah gak bakal marah dari pada manjar-manjar kek anak-anak di rumah gw," tulis @lupain.dunia.

"Attitudenya bagus banget adeknya," komentar @sukaprimattapemberani.

Konfirmasi Tribunnews

Sang pengunggah sekaligus pemilik pohon jambu, Yulia Wulandari mengatakan itu kejadian pada hari Rabu (12/5/2021) lalu, di rumahnya, kawasan Yogyakarta.

Ketika itu, Yulia baru saja pulang dari berpergian ke luar,

Lalu, saat membuka pagar rumahnya, ia melihat ada selembar kertas yang tertempel.

Dikatakan Yulia, si bocah SD ini meminta buah jambunya, spesifik dengan ciri-cirinya.

"Pas buka (pagar,red), ada kertas yang ditempel menggunakan isolasi warna hitam."

"Adik ini meminta ijin untuk minta jambu mawarnya sampai menyebutkan ciri jambu mawarnya," cerita Yulia saat dihubungi Tribunnews, Rabu (9/6/2021).

Yulia mengaku senang melihat tindakan bocah SD ini yang dinilai sangat sopan.

"Saya seneng banget, karena anak ini sopan sekali dan langsung ambil plastik untuk wadah jambu mawar, lalu kami taruh pagar," lanjutnya.

Yulia pun menunggu datangnya kembali sang bocah SD sekitar 1 jam.

"Kurang lebih 1 jam adiknya datang ambil jambu dan kertasnya," kata Yulia.

Saat bocah SD ini sampai, ia terlihat buru-buru meninggalkan rumah Yulia.

"Buru-buru mau pergi. Terus saya lari, bilang tunggu dan ngobrol sebentar, " imbuh dia.

Ia sempat menanyakan alasan si bocah ini sampai izin meminta buah jambu.

"Kalau pas ditanya, karena dia memang suka sama jambu mawar," ujarnya.

Waktu mengobrol, Yulia melihat raut wajah senang pada bocah SD itu saat menerima buah jambu ini.

"Reaksinya itu seneng dia, terus kaya buru-buru mau pulang. Mungkin karena banyak orang, malu atau bagaimana. Terus pulang," jelasnya.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar