Skip to main content

Kehidupan Soegeng Soejono dengan Istri Bule, Dicap Komunis Tak Bisa Pulang ke RI


Tahun 1965 merupakan masa-masa kelam dalam sejarah Indonesia. Mahasiswa yang menuntut ilmu di luar negeri tak memiliki banyak akses untuk dapat kembali ke Tanah Air lantaran sejumlah hal.

Soegeng Soejono adalah salah satu eksil yang memiliki pengalaman pahit. Menuntut ilmu di Kota Praha, Republik Ceko justru membuatnya tertahan dan dicap komunis.

Sejak saat itu, Soejono banyak melewati hari-hari bersama sang istri tercinta. Lantas, bagaimana kondisi Soejono hingga saat ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini seperti yang dilansir dari kanal YouTube Official Net News (18/6/2018).

Teguh Menjadi Muslim

Berusia senja tak membuat pandangan dan ingatan Soejono kabur. Ia tetap menjadi sosok yang bersahaja, sigap, dan mengingat banyak memori saat ia menginjakkan kaki di Kota Praha untuk menimba ilmu.

Keberagaman serta perbedaan budaya tak menyurutkan imannya untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Bertemu dan bergabung dengan sejumlah kaum Islam di Praha membuatnya semakin beriman.


"Saya dasarnya Islam dan saya tidak pungkiri bahwa jiwa saya Islam. Tapi karena lika-liku kehidupan dimana saya sudah lama di luar negeri dan tidak terpaut dengan keislaman yang ada di Indonesia, tapi Alhamdulillah kaum Islam kaum muslim yang ada di Praha itu ketat, bersatu, dan teguh bersama-sama. Dan dengan begitu karena saya mencari jalan Allah secara muslim ya saya bergabung dengan mereka," ungkapnya.

Menikah dengan Teman Kuliah

Tiba di Eropa untuk menimba ilmu ke Universitas Charles justru membuatnya bertemu dengan tambatan hati. Semasa menjadi mahasiswa 4 jurusan, Soejono jatuh cinta pada seorang gadis Eropa bernama Barunka Soejonova yang tak lain merupakan teman kuliah.

Keduanya lantas memutuskan untuk menikah pada 10 September 1971. Kendati demikian, hal tersebut bukan suatu perkara mudah lantaran keduanya memiliki latar belakang yang cukup berbeda satu sama lain.


"Barunka merupakan teman semasa kuliah. Menjadi mahasiswa ikatan dinas, saat itu Soejono berkuliah di Universitas Charles. Dia mengambil 4 jurusan sekaligus, jurusan pedagogi, psikologi anak, kultur politik, dan media masa," dikutip dari keterangan video.

Menjaga Toleransi

Mengikat janji sehidup semati dengan gadis berkebangsaan Eropa diakuinya cukup sulit. Keyakinan, budaya, hingga kebiasaan terkadang menjadi suatu permasalahan pelik yang harus dihadapi keduanya saat merajut biduk rumah tangga.

"Saya juga berdoa agar kita bisa bersama-sama terus karena memang itu tidak gampang," tuturnya.


Salah satu solusi yang digunakan keduanya yakni dengan peraturan serta doa. Soejono dan istri berharap, keduanya tetap terus bersama-sama hingga akhir hayat.

"Membentuk peraturan yang kita kerjakan sama-sama. Ya berat sambil sama-sama dijinjing, ya itu kata-kata itu yang membuat kita kuat bersama,"paparnya.

Dicap Komunis, Tak Bisa Pulang

Kerusuhan mulai terjadi di Tanah Air. Kala itu, Soejono secara tegas tidak mendapatkan izin untuk kembali ke Indonesia. Bahkan, ia dilabeli sebagai orang dengan pro idealisme komunis.

Soejono hanya bisa pasrah. Ia tak mampu menghadiri pemakaman dan memberikan penghormatan terakhir saat sang ibunda meninggal dunia.


"Tak bisa kembali ke Tanah Air dan dicap komunis, Soejono pun pasrah. Satu-satunya peristiwa menyedihkan baginya, saat itu ia tak bisa pulang saat sang ibunda meninggal dunia," dikutip dari keterangan video.

Dapat Kembali ke Indonesia

Setelah proses pemutihan, Soejono pun dapat bernapas lega. Ia dapat kembali ke Indonesia. Kendati demikian, ia memilih untuk menetap dan tinggal bersama sang istri tercinta di Kota Praha hingga maut memisahkan.


"Ia pun senang setelah pemutihan, mereka para eksil bisa kembali ke Tanah Air. Soejono telah beberapa kali kembali ke Indonesia untuk sekadar bersilaturahmi," dikutip dari keterangan video.

Selama pernikahan yang berlika-liku, keduanya kini dikaruniai 2 orang anak dan 3 orang cucu. Soejono dan sang istri pun saling menjaga dan menghabiskan waktu bersama-sama di kediamannya.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar